Straigh News
:
Terlambat Pertolongan, Bocah
Meregang Nyawa
BENGKULU
TENGAH – (20/06) Pagi hari menjelang siang, seorang bocah berumur 12 tahun
meregang nyawa setelah di tabrak oleh sebuah mobil berkecepatan tinggi. Nyawa andri
pun tak tertolongkan pasalnya ia tidak langsung mendapat pertolongan medis dari
petugas kesehatan setempat dikarenakan tempat kejadian tabrakan tersebut berada
jauh dari keramaian sehingga tak banyak yang tahu kejadian tersebut
Informasi
yang didapatkan dari TKP, korban ditabrak oleh mobil pick up sekitar pukul 09.45
WIB. Korban yang diketahui tengah bersama rekannya berjalan di pinggir jalan
raya lintas Bengkulu tengah , dari depan terdapat mobil dari arah Utara, mobil
yang dikendarai oleh Gunawan dan diduga melaju dengan kecepatan tinggi tidak
dapat lagi menghindari bocah yang mondar-mandir dipinggir jalan saat sedang
mandi di irigasi sekitar.
Mobil
yang tidak dapat dikendalikan tersebut akhirnya menumbur korban hingga
menyebabkan bocah malang tersebut terpental beberapa meter. Menurut warga yang
menyaksikan kejadian, bocah malang tersebut mengalami pendarahan parah dibagian
kepala yang diduga menyebabkan kornam tak mampu bertahan. Warga yang sempat
terpancing emosi karena tidak cepat diambil tindakan dimana korban sempat
tergeletak cukup lama dipinggir jalan pasca terpental.
Kasat
Lantas, AKP Hendriyanto Panusunan, SH, S.Ik membenarkan kejadian itu.
“Korban meninggal dunia dan langsung dan langsung dibawa kerumah duka Desa
Pasar Pedati, saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini,
ujar Hendriyanto.
Feature :
Isak Tangis Selepas Kepergian Wahyu
Kepergian
andri secara tragis yang berdekatan dengann momem Idul Fitri menyebabkan sedih
mendalam bagi keluarganya. Bocah malang ini harus menghadap illahi dan pergi
selamanya.
Hari
berdarah akan tetap jadi ingatan pilu keluarga Wahyu, bocah 12 tahun yang
meninggal akibat ditabrak mobil pick up dijalan lintas Kemumu. Suasana duka dan
seolah tidak percaya sangat nampak jelas diwajah keluarga besarnya, tapi sang
ibu terus meneguhkan hatinya dan menguatkan dirinya. Kepergian si periang yang
tengah duduk dibangku kelas 5 Sekolah Dasar itu memang sudah suratan takdir,
meski begitu tak dapat dipungkiri bahwa kepergiannya memberikan pukulan yang
cukup berat bagi keluarganya.
Bocah
kecil ini dikenang sebagai anak yang periang. Kematiannya yang tragis membuat
bocah itu harus pulang dengan kondisi berdarah – darah dan dalam kondisi tidak
bernyawa. Hal ini membuat keluarga dan tetangga sekitar sedih dan histeris
menyaksikan jenazah Wahyu yang dibawa pulang. Pendarahan hebat dibagian kepala
akibat benturan keras saat ditabrak mobil menyebabkan anak ini tidak bisa
diselamatkan
Ibunya
terlihat dengan tatapan kosong, tidak dapat dipungkiri ibu adalah sosok yang
kuat, sosok yang sangat tangguh dalam kondisi apapun, berupaya untuk
tegar sembari ditemani sanka saudara dan tetangga sekitar. Mengurangi
suasana yang semakin sedih bincang kecil dengan tetangga. Begitupun dengan
ayahnya yang sempat pingsan saat diberitahu kabar bahwa anaknya telah meninggal
akibat kecelakaan ditabrak mobil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar