Jumat, 04 Agustus 2017

kumpul tugas new media ke 4



Straigh News :
Terlambat Pertolongan, Bocah Meregang Nyawa



BENGKULU TENGAH – (20/06) Pagi hari menjelang siang, seorang bocah berumur 12 tahun meregang nyawa setelah di tabrak oleh sebuah mobil berkecepatan tinggi. Nyawa andri pun tak tertolongkan pasalnya ia tidak langsung mendapat pertolongan medis dari petugas kesehatan setempat dikarenakan tempat kejadian tabrakan tersebut berada jauh dari keramaian sehingga tak banyak yang tahu kejadian tersebut
Informasi yang didapatkan dari TKP, korban ditabrak oleh mobil pick up sekitar pukul 09.45 WIB. Korban yang diketahui tengah bersama rekannya berjalan di pinggir jalan raya lintas Bengkulu tengah , dari depan terdapat mobil dari arah Utara, mobil yang dikendarai oleh Gunawan dan diduga melaju dengan kecepatan tinggi tidak dapat lagi menghindari bocah yang mondar-mandir dipinggir jalan saat sedang mandi di irigasi sekitar.
Mobil yang tidak dapat dikendalikan tersebut akhirnya menumbur korban hingga menyebabkan bocah malang tersebut terpental beberapa meter. Menurut warga yang menyaksikan kejadian, bocah malang tersebut mengalami pendarahan parah dibagian kepala yang diduga menyebabkan kornam tak mampu bertahan. Warga yang sempat terpancing emosi karena tidak cepat diambil tindakan dimana korban sempat tergeletak cukup lama dipinggir jalan pasca terpental.

Kasat Lantas, AKP Hendriyanto Panusunan, SH, S.Ik membenarkan kejadian itu.  “Korban meninggal dunia dan langsung dan langsung dibawa kerumah duka Desa Pasar Pedati, saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini, ujar Hendriyanto.  


Feature :
Isak Tangis Selepas Kepergian Wahyu



Kepergian andri secara tragis yang berdekatan dengann momem Idul Fitri menyebabkan sedih mendalam bagi keluarganya. Bocah malang ini harus menghadap illahi dan pergi selamanya.
Hari berdarah akan tetap jadi ingatan pilu keluarga Wahyu, bocah 12 tahun yang meninggal akibat ditabrak mobil pick up dijalan lintas Kemumu. Suasana duka dan seolah tidak percaya sangat nampak jelas diwajah keluarga besarnya, tapi sang ibu terus meneguhkan hatinya dan menguatkan dirinya. Kepergian si periang yang tengah duduk dibangku kelas 5 Sekolah Dasar itu memang sudah suratan takdir, meski begitu tak dapat dipungkiri bahwa kepergiannya memberikan pukulan yang cukup berat bagi keluarganya.
Bocah kecil ini dikenang sebagai anak yang periang. Kematiannya yang tragis membuat bocah itu harus pulang dengan kondisi berdarah – darah dan dalam kondisi tidak bernyawa. Hal  ini membuat keluarga dan tetangga sekitar sedih dan histeris menyaksikan jenazah Wahyu yang dibawa pulang. Pendarahan hebat dibagian kepala akibat benturan keras saat ditabrak mobil menyebabkan anak ini tidak bisa diselamatkan
Ibunya terlihat dengan tatapan kosong, tidak dapat dipungkiri ibu adalah sosok yang kuat, sosok yang sangat tangguh dalam kondisi apapun, berupaya untuk tegar  sembari ditemani sanka saudara dan tetangga sekitar. Mengurangi suasana yang semakin sedih bincang kecil dengan tetangga. Begitupun dengan ayahnya yang sempat pingsan saat diberitahu kabar bahwa anaknya telah meninggal akibat kecelakaan ditabrak mobil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar